KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan
kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena dengan rahmat, karunia, serta taufik dan
hidayah-Nya kami dapat menyelesaikan makalah tentang “EROSI” ini dengan baik
meskipun banyak kekurangan didalamnya. Dan juga kami berterima kasih pada Ibu
Oki yang telah memberikan tugas ini kepada kami.
Kami sangat berharap makalah ini dapat berguna dalam rangka menambah wawasan serta pengetahuan kita mengenai erosi, dan juga bagaimana solusi mencegah erosi. Kami juga menyadari sepenuhnya bahwa di dalam makalah ini terdapat kekurangan dan jauh dari kata sempurna. Oleh sebab itu, kami berharap adanya kritik, saran dan usulan demi perbaikan makalah yang telah kami buat di masa yang akan datang, mengingat tidak ada sesuatu yang sempurna tanpa saran yang membangun.
Semoga makalah sederhana ini dapat dipahami bagi siapapun yang membacanya. Sekiranya laporan yang telah disusun ini dapat berguna bagi kami sendiri maupun orang yang membacanya. Sebelumnya kami mohon maaf apabila terdapat kesalahan kata-kata yang kurang berkenan dan kami memohon kritik dan saran yang membangun demi perbaikan di masa depan.
Kami sangat berharap makalah ini dapat berguna dalam rangka menambah wawasan serta pengetahuan kita mengenai erosi, dan juga bagaimana solusi mencegah erosi. Kami juga menyadari sepenuhnya bahwa di dalam makalah ini terdapat kekurangan dan jauh dari kata sempurna. Oleh sebab itu, kami berharap adanya kritik, saran dan usulan demi perbaikan makalah yang telah kami buat di masa yang akan datang, mengingat tidak ada sesuatu yang sempurna tanpa saran yang membangun.
Semoga makalah sederhana ini dapat dipahami bagi siapapun yang membacanya. Sekiranya laporan yang telah disusun ini dapat berguna bagi kami sendiri maupun orang yang membacanya. Sebelumnya kami mohon maaf apabila terdapat kesalahan kata-kata yang kurang berkenan dan kami memohon kritik dan saran yang membangun demi perbaikan di masa depan.
BAB I. PENDAHULUAN
A. Latar
Belakang
Tanah merupakan sumber kehidupan bagi makhluk hidup yang ada
di bumi, dimana tanah digunakan sebagai wadah atau tempat tumbuhnya berbagai
jenis tanaman yang berguna bagi makhluk hidup seperti manusia dan hewan. Tetapi
tanah juga bisa mendatangkan bencana bagi makhluk hidup.
Di Indonesia khususnya, sering terjadi berbagai macam
bencana alam yang datang silih berganti, seperti : banjir, tanah longsor, gempa
bumi dan lain-lain. Bencana alam tanah longsor disebabkan adanya erosi tanah
akibat dari tanah gundul yang tidak dapat menahan air hujan yang turun ke bumi
dengan jumlah yang sangat besar.
Pada kesempatan ini penulis ingin membahas tentang erosi.
Bagaimana erosi itu bisa terjadi, apa penyebabnya, bagaimana cara
menanggulanginya dan dampaknya.
B. Rumusan
Masalah
1. Definisi erosi
2. Penyebab Erosi
3. Proses terjadinya
erosi
4. Dampak erosi
5. Solusi
C. Tujuan
Tujuan dalam pembuatan makalah ini adalah :
1.Untuk memenuhi tugas mata pelajaran IPA dan untuk menambah nilai.
2.Untuk mengetahui bagaimana erosi itu bisa terjadi, apa penyebabnya, bagaimana cara menanggulanginya dan dampak-dampak apa saja yang dapat diakibatkan karena adanya erosi tersebut.
3.Untuk menambah wawasan dan pengetahuan tentang berbagai macam bencana alam yang belakangan ini sering terjadi
D. Manfaat
1. Bagi penulis untuk
menambah pengetahuan dan kemampuan tentang pengertian erosi dampak serta cara
penanggulangannya.
2. Bagi pembaca sebagai
bahan referensi dalam pembuatan makalah serta tugas lainnya.
BAB. II PEMBAHASAN
1. Definisi Erosi
Erosi adalah peristiwa pengikisan padatan (sedimen, tanah,
batuan, dan partikel lainnya) akibat transportasi angina, air atau es,
karakterisitk hujan, creep pada tanah dan material lain dibawah pengaruh
gravitasi, atau makhluk hidup semisal hewan yang membuat liang. Dalam hal ini
disebut bio – erosi. Erosi tidak sama dengan pelapukan akibat cuaca, yang mana
merupakan proses penghancuran mineral batuan dengan proses kimiawi maupun
fisik, atau gabungan keduanya.
Erosi sebenarnya merupakan proses alami yang mudah dikenali,
namun di kebanyakan tempat kejadian ini deperparah oleh aktivitas manusia dalam
tata guna lahan yang buruk, penggundulan hutan, kegiatan pertambangan,
perkebunan dan perladangan, kegiatan konstruksi / pembangunan yang tidak terata
dengan baik dan pembangunan jalan. Tanah yang digunakan untuk menghasilkan
tanaman pertanian biasanya mengalami erosi yang jauh lebih besar dari tanah
dengan vegetasi alaminya.
Alih fungsi hutan menjadi ladang pertanian meningkatkan
erosi, karena struktur akar tanaman hutan yang kuat mengikat tanah digantikan
dengan struktur akar tanaman pertanian yang lebih lemah. Bagaimanpun, praktik
tata guna lahan yang maju dapat membatasi erosi, menggunakan teknik semisal
terrace – building, praktik konservasi ladang dan penanaman pohon.
Jenis - jenis Erosi
1. Erosi Air
Erosi air dimulai dari jatuhnya air hujan. Air hujan
tersebut tidak mampu memecahkan agregat (bahan-bahan mineral yang tidak
bergerak seperti batu kerikil dan debu) dan menghempaskan partikel-partikel
bersama percikan air hujan.
Adapun bentuk atau tipe erosinya sebagai berikut :
a. Erosi percikan
yang terjadi karena percikan air hujan yang kemudian mengalir menuruni
lereng-lereng secra terus menerus.
b. Erosi permukaan yang
terjadi karena aliran air yang mengalir secara terus menerus.
c. Erosi parit
yaitu aliran erosi berbentuk parit-parit.
2. Erosi angin
Erosi angin terjadi di daerah berpasir, mengakibatkan
terbentuknya bukit-bukit pasir. Proses pengikisan bantuan yang dilakukan oleh
angin disebut deflasi. Proses erosi ini hanya terjadi di daerah yang kering,
misalnya : padang
pasir dan pantai berpasir.
3. Erosi Gletser
Erosi gletser disebut juga extarasi gletser atau es.
Terdapat di daerah kutub dan puncak-puncak gunung tinggi seperti Gunung
Himalaya, Alpen, Rocky
Mountain , pegunungan Jaya
Wijaya.
4. Erosi Abrasi
Erosi abrasi menyebabkan terbentuknya cliff. Cliff adalah
lereng dengan dinding bagian atas menggantung karena dinding bagian bawah telah
terkikis oleh gelombang air laut.
2. Penyebab
Erosi
1. Erosi air diakibatkan
oleh kekuatan atau volume air yang besar dan kemiringan lereng. Semakin curam
lereng semakin besar erosinya. Dan keadaan vegetasi, semakin lebar vegetasi
yang ada semakin kecil erosi yang yerjadi.
2. Erosi angin
diakibatkan oleh angin kencang yang mengandung pasir melintasi batuan-batuan
yang mengakibatkan batuan tersebut terkikis dan membentuk batu cendawan.
3. Erosi gletser
diakibatkan oleh cairan gletser atau es.
4. Erosi abrasi
disebabkan oleh gelombang air laut yang terus menerus menghantam bibir pantai.
3. Proses
terjadinya erosi
Erosi merupakan proses alam yang terjadi di
banyak lokasi yang biasanya semakin diperparah oleh ulah manusia. Prosesalam
yang menyebabkan terjadinya erosi adalah karena faktor curah hujan, tekstur
tanah, tingkat kemiringan dan tutupan tanah.
Intensitas
curah hujan yang tinggi di suatu lokasi yang tekstur tanahnya adalah sedimen,
misalnya pasir serta letak tanahnya juga agak curam menimbulkan tingkat erosi
yang tinggi.
Selain
faktor curah hujan, tekstur tanah dan kemiringannya, tutupan tanah juga
mempengaruhi tingkat erosi. Tanah yang gundul tanpa ada tanaman pohon atau
rumput akan rawan terhadap erosi. Erosi juga dapat disebabkan oleh angin, air
laut dan es.
Di daerah beriklim tropika basah, aliran merupakan penyebab
utama erosi tanah, sedangkan angin tidak mempunyai pengaruh yang berarti.
Proses erosi terdiri atas tiga bagian yang berurutan :
pengelupasan (detachment),
pengangkutan (transportation), dan
pengendapan (sedimentation)
Proses erosi oleh air merupakan kombinasi dua
sub proses yaitu :
penghancuran struktur tanah menjadi butir-butir primer oleh
energi tumbuk butir-butir hujan yang menimpa tanah dan perendaman oleh air yang
tergenang, dan pemindahan (pengangkutan) butir-butir tanah oleh percikan hujan,
dan
penghancuran struktur tanah diikuti pengangkutan butir-butir
tanah tersebut oleh air yang mengalir dipermukaan tanah.
Air hujan yang menimpa tanah-tanah terbuka akan menyebabkan tanah terdispersi. Sebagian dari air hujan yang jatuh tersebut akan mengalir di atas permukaan tanah. Banyaknya air hujan yang mengalir diatas permukaan tanah tergantung pada hubungan antara jumlah dan intensitas hujan dengan kapasitas infiltrasi tanah dan kapasitas penyimpanan air tanah. Kekuatan perusak air yang mengalir diatas permukaan tanah akan semakin besar dengan semakin curam dan makin panjang lereng permukaan tanah.
Tumbuh-tumbuhan yang hidup diatas permukaan tanah dapat
memperbaiki kemampuan tanah menyerap air dan memperkecil kekuatan perusak
butir-butir hujan yang jatuh, dan daya dispersi dan angkut aliran air di atas
permukaan tanah. Perlakuan atau tindakan-tindakan yang diberikan manusia
terhadap tanah dan tumbuh-tumbuhan di atasnya akan menentukan apakah tanah itu
akan menjadi baik dan produktif atau menjadi rusak
4. Dampak erosi
1. Erosi air
mengakibatkan terseretnya tanah dari tempat yang lebih tinggi ke tempat yang
lebih rendah. Membawa tanah dari daerah asalnya ke tempat yang lain, dn juga
bisa mengakibatkan frakmega atau hancuran batuan.
2. Erosi angin mengakibatkan
terbentuknya bukit-bukit pasir.
3. Erosi gletser
mengakibatkan terjadinya longsor es slju dari bukit atau gunung salju.
4. Erosi abrasi
mengakibatkan terjadinya cilff (lereng dengan dinding bagian atas menggunung
karena dinding bagian bawah tanah terkikis oleh gelombang air laut).
5. Solusi Penanggulangan
Erosi
Menghijaukan kembali lahan-lahan kritis.
Lahan-lahan yang kritis atau lahan yang gundul ditanami dengan lanam-tanaman keras, seperti pohon mahoni, pohon angsana, pohon jati, pohon meranti dan lain-lain.
Lahan-lahan yang kritis atau lahan yang gundul ditanami dengan lanam-tanaman keras, seperti pohon mahoni, pohon angsana, pohon jati, pohon meranti dan lain-lain.
Untuk daerah-daerah yang miring, pengolahan lahan dilakukan
dengan sistem sengkedan atau terassering. Pada setiap pematang yang ada di
sawah sengkedan usahakan ditanami tanam-tanaman keras seperti pohon kelapa,
turi, munggur dan lain-lain. Jenis tanaman keras seperti pohon kelapa disamping
dapat dimanfaatkan kayu, buah dan daunnya; akar-akarnya juga berfungsi untuk
menahan pematang dari bahaya longsor.
Untuk menghindari terjadinya erosi pada bibir pantai, maka
pada bibir pantai hendaknya dihutankan dengan tanaman bakau (mangrove). Jenis
tanaman lainnya yang dapat digunakan menghutankan bibir pantai merupakan pohon
api-api. Hutan bakau atau api-api yang ada di daerah pantai disamping dapat
mencegah terjadinya erosi pada bibir pantai juga bermanfaat bagi kehidupan
beraneka satwa. Contohnya akar pohon bakau atau api-api yang malang melintang di bawah permukaan air
sangat bermanfaat bagi perkembangbiakan berbagai jenis ikan.
Sedangkan dedaunan yang tumbuh rimbun pada bagian batang dan ranting-rantingnya sangat cocok untuk perkembangbiakan berbagai jenis burung, monyet, ular pohon dan lain-lain.
Sedangkan dedaunan yang tumbuh rimbun pada bagian batang dan ranting-rantingnya sangat cocok untuk perkembangbiakan berbagai jenis burung, monyet, ular pohon dan lain-lain.
Pada daerah – daerah pantai yang tebingnya curam, maka di
depan bibir pantai dapat dibuat bangunan-bangunan pemecah ombak. Dengan adanya
bangunan pemecah ombak, maka ombak yang datang menuju pantai dipecah terlebih
dahulu oleh bangunan tersebut. Dengan demikian kekuatan ombak yang akan menerpa
dinding pantai menjadi lemah. Dengan demikian bibir pantai dapat dilindungi
dari bahaya erosi akibat hantaman gelombang pasang air laut.
1. Menanami dengan tanaman penutup pada
bukit-bukit yang gundul.
2. Pada tebing-lebing yang miring atau
curam ditanami dengan tanam-tanaman keras.
3. Menghutankan sepanjang Daerah
Aliran Sungai (DAS) dengan tanam-tanaman keras.
4. Pengolahan lahan pertanian di
lereng-lereng gunung dan daerah-daerah miring dilakukan sccaia sengkedan
5. Menghutankan daerah pantai dengan
tanaman bakau atau api-api.
6. Membangun bangunan-bangunan pemecah
ombak pada pantai-pantai yang bertebing curam.
1. Erosi Air : Cara
menanggulangi erosi ini dengan membuat terasering, menanami pohon-pohon pada
tanah yang miring.
2. Erosi Angin :Cara
menanggulangi erosi ini dengan membuat oasis buatan, dan mengaliri air atau
menanami pohon-pohon, seperti : kaktus, pakis dan lain-lain yang bisa menyimpan
air.
3. Erosi Gletser :
Cara menanggulangi erosi gletser adalah dengan cara menanami pohon-pohon untuk
menghalangi longsorang salju.
4. Erosi Abrasi :
Cara menanggulangi erosi abrasi dengan cara memecah ombak-ombak yang besar
dengan cara membuat benteng atau karung buatan.
BAB. III PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa Erosi
adalah pengikisan tanah yang diakibatkan oleh air, angin, es dan gelombang
laut. Tanah longsor yang baru-baru ini sering terjadi di negara kita disebabkan
karena pengkisan tanah oleh air hujan sehingga tanah menjadi longsor. Jika hal
itu terjadi di daerah dekat dengan pemukiman penduduk akan berakibat fatal.
Rumah penduduk tertimbun tanah sehingga dapat memakan korban jiwa. Cara
menanggulangi erosi air adalah dengan cara membuat terasering, menanami
pohon-pohon pada tanah yang miring.
B. Saran
Dari uraian yang telah kami sampaikan di depan, kami dapat
memberikan saran, antara lain :
1. Jangan menebang pohon
secara sembarangan karena hal ini dapat mengakibatkan tanah tidak mampu untuk
menahan air yang datang dengan jumlah besar.
2. Tanamilah kembali
lahan-lahan gundul di sekitar kita agar dapat menahan air hujan sehingga kita
bisa terhindar dari bencana tanah longsor.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar